SECARIK HARAPAN









Waktu itu aku berada di Klaten. Duduk diatas lantai, belakang pintu masuk masjid. Perjalanan yang kulalui hari itu, bagiku sudah cukup panjang dan menyita tenaga. Bagaimana tidak, selama ini, wilayah 'berpergianku' hanya sebatas Sleman, sebagai kabupaten tempat tinggal, dan Bantul sebagai kabupatenku menuntut ilmu. Yang kalian tau sendiri juga, dua kabupaten itu hanya bersebelahan, masih dalam provinsi yang sama. Aku memang jarang sekali berpergian. 

Namun beberapa hari sebelum hari itu, kamu mengajakku melakukan sebuah perjalanan yang lumayan panjang. (Sebelum rupanya kamu memberiku ajakan melakukan beberapa perjalanan panjang lainnya).  Dan pada siang itu, akhirnya aku beristirahat dengan tenang di Masjid Agung Klaten. Melepas lelah dan mendinginkan suhu yang kepanasan karena cuaca yang sangat panas. 

"Berbicaralah dengan ibuku, ucapkan salam padanya.. " Ucapmu ketika kamu putuskan untuk menghubungi ibumu guna memberi kabar. 

Siang hari yang sangat panas itu, kita membicarakan satu hal. Yaitu perihal kakakmu. 

Dan darisana aku benar-benar paham bahwa, beban terbesar dalam pikiranmu adalah keluarga. 

Aku menghela nafas sambil menyandarkan punggung pada tembok berlapis keramik yang indah disana. Tak kusadari bahwa kepalamu rupanya telah bersandar pada bahuku. Beberapa saat setelahnya, dengan mata terpejam, lirih suaramu meracau. Kudengar benar-benar samar. 

"Aku ki, kesel tenan mikir iki... " 

Diamku bukan berarti aku tak mendengar apa yang kau katakan. Diamku bukan juga berarti aku lelah dengan cuaca yang begitu panas itu. Diam ini tak diam. Diamku ini bersuara. Bahwa 'luapkan saja apa yang kamu rasa, karena kamu lebih kuat dari apa yang sedang menimpa'. 
Aku memang tak punya keberanian untuk berpendapat lebih banyak. Karna aku tau kamu tak membutuhkan hal klise semacam itu. Hanya saja, dunia juga tau, aku berharap dan berdoa untukmu. 

Masjid disana, adalah saksinya. 

Saksi doa dan harap yang kita pinta. Saksi atas perjuangan yang sedang kau utarakan hingga sampai kini kau putuskan untuk mengajaknya bersujud. 




Posting Komentar

18 Komentar

  1. Bulan yang lalu saya ingin pergi kondangan ke tempat keluarga.. di tengah perjalanan saya mampir ke masjid.

    BalasHapus
  2. Semoga kalian berdua selalu mendapat hal yang sesuai dan terbaik. Tetap semangat menjalani kehidupan.

    BalasHapus
  3. sudah lama saya tidak menemukan dan membaca tulisan tulisan blog yang kontemplatif seperti ini. sampai rasanya saya berhenti sejenak untuk kembali turut

    BalasHapus
  4. menarik bgt tulisannya, kayanya cocok deh klo jadi penulis pena atau bisa menerbitkan buku berbentuk karya Novel.. hehee.. keren mbak.. blognya juga bagus dan rapi bgt

    oiya saya ijin selipkan informasi ya tentang
    Apa itu Karya Novel dan Apa saja jenis-jenis Genrenya?.. silahkan kunjungin laman blog saya tegaraya.com

    artikel terkait lainnya silahkan menelusuri label Sastra pada laman tegaraya.com

    BalasHapus
  5. beban paling besar diberbagai hal memang keluarga pasti. begitu juga dihubungan...hah

    BalasHapus
  6. Bagus nih guys ceritanya tingkatkan ya dan terus semangat berkarya 🤩💪

    BalasHapus
  7. Tulisan yang cukup dalam dan penuh arti. Trims sudah mengingatkan ya kk

    BalasHapus
  8. Aku membaca pesanmu. Semoga apa harapan kalian berakhir indah.

    Tidak banyak yang bisa kulakukan. Selain menyemogakan dalam hati beralas ketulusan. Semoga pesan-pesan yang kau tulis mencapai hati pembaca. Selamat belajar dan berproses, semoga blog ini semakin berkembang.

    BalasHapus
  9. Semoga berakhir indah dan dimudahkan menuju setiap ingin dan angan

    BalasHapus
  10. Menyentuh sekali :'(
    Semoga diberi kemudahan ya mbak...
    And always keep trying!!

    BalasHapus
  11. Semoga selalu dalam perlindungan Allah SWT, dan semoga setiap langkap hidup kalian berada dalam ridho-Nya

    BalasHapus
  12. Semoga harapan kalian berakhir indah yaa kak! Dan dimudahkan segala urusannya

    BalasHapus
  13. Kisah cinta yang mengharukan,..Mungkin ada benarnya juga novel-novel berseru. Orang-orang yang jatuh cinta terkadang terbelenggu oleh ilusi yang diciptakan oleh hatinya sendiri dan tercipta dengan sendri nya tanpa meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-galanya termasuk selalu di garis terdepan di saat lelaki mu memerlukan telinga tuk mendengar, bahu tuk bersandar, raga tuk berlindung,...semoga kalian berdua menjadi sepasang kekasih yang di takdirkan untuk berjodoh dalam dekapan keluarga yang penuh cinta,...

    BalasHapus
  14. Selalu suka tulisanya macam gini halus rapih kaya baca novel bisa dinikmati suka deh

    BalasHapus
  15. Masjid memang teman terbaik dan selalu jadi pilihan saat semua tidak mendukung.

    BalasHapus
  16. Semangat ya kk. Semoga diberi kemudahan kk. InsyAllah akan ada hal baik yang didapat aamiin

    BalasHapus
  17. Semangat ya kk. InsyAlldah ada hal baik yang akan didapatkan. Aamiinn

    BalasHapus
  18. Sabar ya kk,,, di akhir artikel aku menangkap sprtinya si dia meninggalkan kakak utk yg lain ya?? Hmmm

    BalasHapus

Beri kami kritikan atau saran yang membangun. terimakasih..