Masih Tentang Cita-cita

Tak menyangka bahwa hanya untuk bercita-cita pun begitu sulit dilakukan. Aku merasa seperti di kisah-kisah perjuangan saja. seperti di film mungkin, juga di novel. Aknakah aku ternyata memang harus memulai dengan perjuangan seperti itu? harus dengan perlawanan, pengorbanan, dan segala sesuatu yang jelas membutuhkan energi banyak untuk melakukannya. 

Cita-citaku terlalu duniawi mungkin bagi mereka. Tapi ini yang rasanya ingin membuatku menangis. Salahkah jika aku bermimpi ingin menjadi orang sukses? Sukses dalam arti kata tak memikirkan lagi perkara uang jika menginginkan sesuatu. 

Aku jengah. Mauku aku idealis. Mengikuti langkah-langkah orang yang telah sukses karena perjuangan mereka dalam menggapai apa yang mereka inginkan. Salahkah aku jika ingin melangkah seperti itu? Dan aku yakin semuanya akan bermula dari mimpi. ya, kata itu. Ingin sekali aku bermimpi bebas. tanpa memikirkan apapun yang tengah menjadi hambatannya. Bukankah memang bperjuangan akan diiisi dengan hal-hal semacam itu? lalu apa salahnya?

Orang-orang bisa menggantung mimpinya lalu berjuang demi mendapat universitas negeri favorit. Siang malam mereka tak henti-hentinya berusaha dan berdoa. hidup mereka berambisi untuk meraih cita-cita. Namun lihatlah, ketika ereka sibuk belajar menyiapkan masa depan, aku justru termenung disini sambil menunggu nasi matang. Tak ada yang kulakukan. 

Aku ingin memiliki cita-cita seperti mereka. yang nantinya akan kuperjuangkan sampai habis dayaku aku tak akan menyerah. Bukankah akan terasa seperti manusia hidup jika seperti itu? Tak hanya seperti air yang mengalir dalam kedamaiannya, nyaman berada di zona nyaman. 

Apapun itu, aku ingin memiliki cita-cita. 

Posting Komentar

0 Komentar